Senin, 20 Januari 2014

Kisah Hantu Belau Di belayan

antu Belau
Hantu belau atau disebut “Belau” saja,oleh orang Tuana Tuha,termasuk jenis hantu hutan.Belau bukanlah hantu pemangsa manusia.Belau senang bermain-main dipinggir sungai atau rawa sambil mencari ikan sebagai makanan pokoknya.Menurut cerita belau senang mandi sambil bermain-main air layaknya anak kecil.Oleh karena itu bila kita menemukan jejak kaki di pinggir sungai berpasir atau rawa-rawa yang berlumpur seperti kaki anak-anak,maka dapat dipastikan itu adalah jejak kaki belau.Apalagi jari-jari kakinya hanya ada empat saja.Tidak seperti manusia betis belau menghadap kebelakang.

Dari penelusuran penulis pada cerita orang tua-tua,Belau adalah hantu nakal yang kerjanya menyesatkan manusia jika berada dalam hutan.Hingga saat ini dipercaya warga hantu belau masih ada dihutan-hutan pedalaman.Wujud belau sebenarnya seperti anak kecil berumur 5 tahun namun mempunyai wajah seperti orang yang sudah tua dengan rambut berwarna merah.Makhluk ini ada yang sendirian,ada juga yang berkelompok.Biasanya ia mempunyai banyak teman bermain sesamanya.Terdiri atas laki-laki dan perempuan layaknya manusia.Oleh karena itu ada yang menyebut belau ini sebagai jenis manusia kerdil(kurcaci).Namun demikian Belau dapat merubah wujud seperti manusia biasa.Untuk membedakannya dari manusia biasa dapat dilihat dari garis dibawah hidungnya.Bila tidak punya garis selayaknya manusia,itu berarti hantu belau.Hal inilah yang sering membuat orang tertipu karena belau dapat menyerupai orang-orang yang kita kenal.Lalu mengajak untuk masuk jauh kedalam hutan hingga orang yang diajak benar-benar tersesat.

Apalagi kalau si orang tersebut memang tersesat maka akan tambah disesatkan kearah berlawanan dari asal datangnya.Sering belau ini meniru suara seseorang dengan menyahuti jika orang yang tersesat memanggil-manggil nama temannya yang terpisah.Makin sering memanggil dan berteriak,belau pun makin sering menyahut seakan meminta agar menyusuri arah suara,sehingga orang yang tersesat tambah sesat dan berhari-hari berputar ditempat itu-itu juga.

Tidak hanya didalam hutan,belau juga bisa menyesatkan orang yang ada diperkampungan,korbannya kebanyakan anak kecil.Biasanya belau akan berubah wujud menjadi ayah,ibu,kakak,adik,atau orang yang dikenal oleh si anak.Lalu ia akan mengajak anak tersebut untuk masuk dalam hutan.Biasanya kejadian semacam ini terjadi pada sore hari.Si anak akan dibujuk masuk hutan dengan alasan mencari burung atau buah.Setelah masuk jauh dalam hutan sampai malam belau tidak akan mengantarnya pulang,tetapi meninggalnya sendirian disebuah pokok pohon besar sampai si korban ditemukan orang-orang yang mencarinya.Entah mana yang benar,Cerita lain menyebutkan,korban sebenarnya dikembalikan oleh belau,tapi disembunyikan dibalik pintu,dikolong tangga atau tempat tersembunyi lainnya.Korban yang ditemukan dari “penculikan” belau sering kali seperti orang yang kehilangan kesadaran.Dalam beberapa saat ia tidak mengenali orang tua mau pun saudara-saudaranya,dan sangat ketakutan.Seluruh tubuh korban penuh dengan lendir yang konon merupakan jilatan belau.Jari-jari tangannya seperti dianyam,namun dapat dikembalikan seperti mula setelah di rendam dengan air hangat.Bila dalam 3 hari orang yang disembunyikan tidak ditemukan maka akan selamanya hilang dibawa belau kealamnya.Oleh karena itu hingga sekarang orang tua menakut-nakuti anaknya agar tidak bermain-main pada sore hari saat keadaan remang-remang,khawatir dilarikan atau disembunyikan belau kedalam hutan.

Sebuah cerita dari ibuku tentang korban yang pernah di culik belau….
“Suatu sore seorang anak kecil bermain petak sembunyi (petak umpet) dengan teman-temannya.Keadaan waktu itu sudah hampir gelap.Ketika permainan berakhir anak-anak pun pulang kerumah masing-masing.Ketika itu seorang ibu panik karena anaknya hilang entah kemana.Semua teman sepermainannya pun ditanyai.Salah satu anak berkata bahwa ia melihat anak tersebut setelah selesai bermain diajak kakaknya kehutan.Anehnya si kakak yang dimaksud saat itu masih ada dirumah.

Beberapa warga yang ikut dalam pencarian itu memperkirakan bahwa si anak kemungkinan besar dibawa pergi oleh belau.Akhirnya pencarian kedalam hutan pun dilakukan oleh keluarga anak tersebut bersama warga lain.Semalam suntuk mereka mencari keberadaan si anak.Mereka berteriak didalam hutan malam itu sambil memanggil-manggil namanya.Namun sampai jauh kedalam hutan tidak ada jawaban juga.Bahkan sampai pagi hari pencarian itu dilakukan,tidak juga membuahkan hasil.Walau masih dalam suasana sedih kehilangan pencarian pun dihentikan.

Karena masih belum puas juga pihak keluarga si anak pun melakukan pencarian sendiri.Sampai tengah hari si anak tidak ditemukan.Akhirnya tanpa sengaja dengan terkejut ibu dari si anak menemukan anaknya itu dibalik pintu.Tubuhnya kotor,berlendir dan gemetar menggigil ketakutan.Bahkan ayah dan ibunya sendiri pun tak dikenalinya.Ramailah orang-orang berdatangan.Tak ketinggalan juga dukun kampung.Oleh dukun kampung itu si anak dimandikan air hangat untuk menghilangkan lendir ditubuhnya.Kemudian dibacakan mantra-mantra tertentu hingga si anak benar-benar sadar.
Setelah sadar si anak menceritakan bahwa kemarin sore ia diajak oleh kakaknya untuk mengambil buah dihutan.Setelah itu ia tidak ingat apa-apa lagi.

Menurut tetua kampung saat itu bahwa yang menyerupai kakak dari si anak tersebut diyakini sebagai hantu Belau.Masih menurut cerita mereka,apa yang dilakukan belau itu umumnya “terbalik”.Dalam arti Korban seperti dibawa kedalam hutan,padahal tidak.Biasanya korban hanya disembunyikan di balik pintu,lemari,kolong tempat tidur atau dibawah tangga rumah…

Nb:
Penulis menyadari sepenuhnya tidak bisa menjamin kebenaran cerita ini karena ada banyak versi yang berkembang.Percaya atau tidak,Yang pasti cerita semacam ini sejak zaman dahulu sudah ada ditengah-tengah masyarakat pedalaman,dan diturunkan dari generasi kegenerasi berikutnya.
Tentang kapan waktunya,penulis tidak tahu,..
Mungkin sebelum zaman Dinosaurus naik sepeda,.heheheeeeee…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar